Penggunaan E-wallet ShopeePay Ungguli Semua Kompetitornya

0
1250

Jakarta, Makronesia.id – Transaksi elektronik dengan menggunakan aplikasi dompet digital atau e-wallet semakin meningkat dalam dua tahun terakhir. Selain dianggap praktis, aman, cepat, dan menawarkan banyak keuntungan; transaksi e-wallet juga dianggap lebih aman dan sesuai dengan protokol kesehatan kala pandemi COVID 19 masih belum usai.

Dalam tiga bulan terakhir ini, bahkan e-wallet semakin menjadi pilihan utama konsumen dalam melakukan pembayaran di gerai-gerai belanja online dan offline. Untuk mengetahui trend perilaku ini, Snapcart telah melakukan survei online selama 3 bulan (Juni, Juli, dan Agustus), yang mencakup seluruh wilayah Indonesia, dengan responden dipilih 1.000 orang.

“Sebagai salah satu pemain di tengah sederet penyedia fitur layanan keuangan elektronik, ShopeePay saat ini merupakan e-wallet yang memiliki laju pertumbuhan paling pesat dari awal tahun 2020 ini. Ucap Astrid Williandry, Direktur Snapcart Indonesia melalui surat elektroniknya kepada Makronesia.id, Senin (24/8).

Astrid mengatakan survei tersebut menyebutkan bahwa ShopeePay merupakan e-wallet yang mengalami pertumbuhan paling pesat, jauh di atas OVO, GoPay, Dana, dan LinkAja. Hal ini didukung oleh gencarnya strategi ShopeePay dalam menjangkau dan memperoleh konsumen baru.

“Terlihat salah satunya melalui kelengkapan fitur dan menambah jangkauan merchant di seluruh Indonesia”,ucapnya lagi.

Di satu sisi, kata dia, integrasi ShopeePay dalam aplikasi Shopee yang sekarang sudah menjadi e-commerce terbesar di Indonesia pun mendukung keberhasilan tersebut.

Hasil survei juga menunjukkan dalam 3 bulan terakhir ini, ShopeePay menjadi brand aplikasi dompet digital dengan user atau pengguna terbesar (68%), disusul oleh OVO dan GoPay yang bersaing ketat di masing-masing 56%, serta Dana (42%), dan LinkAja (19%).

“Lima brand itu paling populer, karena mereka gencar melakukan promosi dan menjalin kerjasama dengan banyak merchant sehingga dikenal oleh konsumen,” ujar Astrid Williandry (22/8).

Selain menjadi e-wallet dengan jumlah pengguna terbesar, ShopeePay juga tercatat memiliki pangsa pasar jumlah transaksi paling tinggi, yakni 32% dari total jumlah transaksi e-wallet di Indonesia, disusul OVO (25% dari total), GoPay (20% dari total), kemudian DANA (16% dari total) dan LinkAja (8% dari total).

Bukan hanya itu, ShopeePay juga mencatatkan pangsa pasar total nilai transaksi terbesar, yakni 34% dari total nilai transaksi e-wallet di Indonesia, diikuti oleh OVO (25% dari total), kemudian oleh GoPay dan DANA yang bersaing ketat di angka masing-masing 16% dan 17%, dan LinkAja (9%).

E-Wallet dengan Frekuensi Tertinggi dan Paling Direkomendasikan oleh Pengguna

“Dengan jaringan ratusan ribu merchant di seluruh Indonesia dalam berbagai kategori, dari makanan, minuman, fashion, ritel, logistik, hingga kegiatan sosial seperti donasi, membuat bisnis ShopeePay melaju pesat dan hadir di setiap lini kehidupan konsumen,” tambah Astrid Williandry. Banyak brand terkenal juga telah menjalin kerjasama dengan ShopeePay, diantaranya McDonald’s, Burger King, Excelso, Kopi Kenangan, Alfamart, Superindo, Ramayana, dan lain-lain.

Hal yang mendukung ShopeePay bisa melejit menjadi e-wallet dengan total jumlah transaksi terbesar tidak hanya karena jumlah pengguna yang paling banyak, melainkan juga tingginya frekuensi pemakaian ShopeePay, dibanding dengan pemain e-wallet lainnya. Frekuensi transaksi bulanan ShopeePay di 9,1 kali per bulan, jauh di atas 2 pesaing terdekatnya, OVO (8,6 kali per bulan), GoPay (6,9 kali per bulan).

Tingginya frekuensi penggunaan ShopeePay juga menunjukkan kenyamanan para pengguna dalam menggunakan e-wallet ini. Pengalaman belanja online yang seamless dan menawarkan cara bertransaksi non-tunai secara aman, efektif, dan efisien membuat para pengguna ingin merekomendasikan ShopeePay. Hal ini tercermin dari hasil survei, di mana 33% responden pun lebih memilih ShopeePay sebagai merk e-wallet yang paling direkomendasikan, diikuti OVO (26%), Dana (20%), GoPay(16%), dan LinkAja (5%).

“Menurut kami, ShopeePay unggul karena sangat masif menawarkan berbagai layanan promo. Selain dapat digunakan untuk pembayaran online, ShopeePay juga dapat digunakan untuk melakukan pembayaran offline di gerai-gerai. Di sisi lain, metode pembayaran menggunakan e-wallet diyakini juga merupakan solusi aman bertransaksi di masa pandemi. Sehingga e-wallet ini yang paling disukai konsumen dan paling banyak digunakan karena multi solutif dan memudahkan,” analisis Astrid. (AM/BA)

*****S E L E S A I*****

Tentang Snapcart

Snapcart adalah aplikasi online untuk riset pasar. Berdiri 2015, Snapcart menyediakan insight mengenai pembelanja secara real-time untuk brand. Melalui aplikasi yang bisa diunduh secara online. Snapcart mengumpulkan miliaran data pada tingkat pembelanja individual. Suatu tingkat pengumpulan dan perincian data yang belum pernah ada sebelumnya dalam metode riset pasar. Data yang terkumpul sangat akurat. Setiap hari menerima lebih 10.000 struk belanja yang diunggah, dari lebih 50.000 member aktif Snapcart di Indonesia. Metode Snapcart membawa brand lebih dekat ke pemahaman holistik mengenai karakter pembeli, yang lebih detail dan teruji daripada metode-metode sebelumnya. Snapcart memberikan cashback untuk setiap struk belanja yang diunggah.

Snapcart dapat membantu mengidentifikasi tingkat promosi yang optimal untuk memaksimalkan pendapatan, membantu mengevaluasi efektivitas pengeluaran media, bahkan menilik jauh ke dalam kebiasaan membeli, dan masih banyak lagi. Diakui secara global, Snapcart terpilih sebagai perusahaan ke-22 paling mendisrupsi di dunia oleh Disrupt 100. Snapcart telah bermitra dengan lebih 75 brand perusahaan FMCG di Asia Tenggara.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.snapcart.global atau silakan hubungi:

Artikulli paraprakUrban Development Resmikan Cabang Baru di Center Point Apartement Bekasi
Artikulli tjetërSemen Indonesia Gapai Laba Rp612 Miliar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini